Bukti AlQur’an Bukan Buatan Manusia & Tidak Akan Mampu Membuatnya

By | February 2, 2024

Bukti AlQur’an Bukan Buatan Manusia & Tidak Akan Mampu Membuatnya

 

Al Quran merupakan firman Allah SWT yang merupakan suatu mukjizat yang diberikan kepada Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Al Quran bersifat abadi dan menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia.

Allah Berfirman ,

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” ( Al-Hijr :9).

Al Quran berisi nilai-nilai dan ajaran yang benar, praktis, dan kontekstual, yang menjadi panduan bagi seluruh manusia. Tidak seperti sekadar tumpukan teori, Al Quran tidak mengajarkan hal-hal yang mustahil digapai. Ia menganggap manusia sebagaimana adanya dan mendorongnya untuk mencapai hal-hal yang dapat digapai.

Dalam Al Quran, terdapat jawaban atas pertanyaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Keindahan bahasa Al Quran dan apabila Al Quran dilantunkan tidak ada yang bisa menandinginya. Banyak orang merasakan getaran hati saat mendengarkan ayat-ayat Al Quran, mendapatkan petunjuk kebenaran. Al Quran tetap terjaga dalam keasliannya, satu-satunya kitab yang tetap dalam satu bahasa dan satu huruf meskipun telah diturunkan 14 abad yang lalu.

Meskipun banyak upaya memalsukan Al Quran oleh orang-orang kafir, upaya tersebut selalu tidak berhasil. Bahkan,  Al Quran yang terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, dan 51.900 kata dapat dengan mudah dihafalkan oleh orang-orang yang beriman dan memiliki hati yang bersih.

Di era informasi saat ini, keraguan tidak dapat dihindari, terutama dalam diskusi mengenai agama dan kitab suci. Namun, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Al Quran bukan hasil karya manusia.

Waktu terus berjalan, banyak fakta ilmiah yang terungkap dan bersumber dari Al Quran, termasuk prediksi peristiwa dunia yang kemudian terjadi. Bahkan, ilmuwan sering menemukan bahwa fakta yang mereka temukan sudah tertulis dalam Al Quran sebelum penelitian dilakukan.

Berikut adalah beberapa bukti bahwa Al Quran bukan hasil karya manusia,

 

1. Penciptaan Alam Semesta

Pada mulanya, seluruh alam semesta berupa nebula utama, kemudian mengalami ledakan yang dikenal dengan sebutan Big Bang. Akibat dari ledakan ini, terbentuklah galaksi, bintang-bintang, bulan, matahari, dan bumi.

Teori Big Bang ditemukan oleh seorang astronom asal Amerika bernama Edwin Hubble pada tahun 1929 yang lalu.

Ternyata, teori Big Bang ini sudah dikatakan dalam Al Quran 1400 tahun silam.

Allah berfirman,

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ

“Dan apakah orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiyya: 30).

 

2. Bentuk Bumi

Sebelumnya, orang meyakini bahwa bumi itu datar. Pada tahun 1577, Sir Francis Drake melakukan perjalanan keliling dunia untuk membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat.

Allah SWT berfirman ,

وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ

“Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (An Naazi’aat: 30).

Dalam bahasa Arab ‘dahaha’ yang terdapat dalam surat An Naziat tersebut salah satu maknanya adalah “dihamparkan” dan makna lain yang berasal dari bahasa Arab adalah ‘duya’ yang berarti ‘telur’. Zaman sekarang, manusia tahu bahwa bumi itu tidak sepenuhnya bulat seperti bola, tapi berbentuk lonjong di kutub-kutubnya dan di tengahnya bulat.

3. Batas Penghalang Air Laut

Menurut ahli di bidang kelautan, diketahui bahwa ada dua jenis air, yaitu air asin dan tawar yang menyatu di laut, yang keduanya tidak bisa bercampur satu dengan yang lainnya jika menyatu karena perbedaan jenis dan massanya..

Allah SWT berfirman ,

وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا

“Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi,” (Al Furqaan: 53).

Manusia hanya mengetahui dua jenis air. Akan tetapi, Al Quran mengatakan tentang “batas penghalang”.Air asin dan air tawar itu. Area tersebut kemudian dinamakan sebagai “pembatas (barzakh) dalam Al Quran.

 

4. Perputaran/Siklus Air

Air laut menguap menjadi awan, dan bergerak menjadi bintik-bintik air. Kemudian, awan tersebut akan menurunkan hujan dan siklus air ini akan terus berulang-ulang. Siklus air ini dipelajari tahun 1580 saat Sir Bernard Palissy berbicara mengenai siklus air untuk pertama kalinya.Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh Bernard Palissy tahun 1580, ternyata sudah dijelaskan dalam Al Quran 1400 tahun yang lalu.

Siklus air ini dikatakan dalam beberapa ayat Al Quran secara mendalam. Hal ini dikatakan salah satunya dalam surat Az-Zumar: 21,

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَلَكَهٗ يَنَابِيْعَ فِى الْاَرْضِ

“Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia mengalirkannya menjadi sumber-sumber air di bumi.”

Hal yang sama juga diterangkan dalam surah-surah : Ruum: 24, Hijr: 22, Mu’minun: 18, Ruum: 48, Nuur: 43, Nabaa’: 12-14, A’raaf: 57, Ra’d: 17, Furqaan: 48-49, Yaa Seen: 34, Faatir: 9, Jathiyah: 5, Qaaf:9-10, dan masih banyak lagi.

5. Gunung Sebagai Pasak Bumi

Para ahli mengatakan bahwa dalamnya muka bumi mencapai 300.780 mil. Bagian intinya adalah panas dan cair, bagian luarnya adalah kerak tipis, hanya 1 sampai 20 mil ketebalannya, serta ada kemungkinan besar akan bergerak lantaran fenomena melipat yang menciptakan pegunungan untuk mencegah bumi dari guncangan.

Allah berfirman,

,اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ

6. “Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,”

وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ

7. “ dan gunung-gunung sebagai pasak.” (An Nabaa’: 6-7).

 

Kemudian firman Allah,

وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka.” (Al Anbiyya: 31).

 

6.Cahaya Bulan.

Sebelumnya, banyak manusia yang mengatakan bahwa bulan mempunyai cahayanya sendiri. Namun di zaman sekarang umat manusia sudah mengetahui bahwa cahaya bulan bukanlah cahaya sendiri, melainkan cahaya pantulan dari cahaya matahari. Fakta tersebut baru diketahui oleh manusia pada 50 sampai 200 tahun yang lalu.

Sedangkan Allah SWT sudah mengatakan dalam Al Quran sejak 1400 tahun lalu,

Allah SWT berfirman,

تَبٰرَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا وَّجَعَلَ فِيْهَا سِرٰجًا وَّقَمَرًا مُّنِيْرًا

“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari (sam) dan bulan yang bercahaya (dari pantulan).” (Al Furqaan: 61).

Dalam bahasa Arab, matahari adalah ‘sam’ dan cahayanya selalu dijelaskan dengan kata ‘siraj’ yang mempunyai arti obor atau lampu bercahaya. Sementara bulan dalam bahasa Arab adalah ‘qamar; cahayanya selalu dijelaskan dengan kata ‘munir’ atau ‘nuur’. Munir mempunyai arti cahaya dari sumber lain dan nuur artinya adalah cahaya yang terpantul.

 

7. Matahari Berotasi Pada Porosnya

Pada mulanya, manusia mempelajari bahwa matahari berputar tapi tidak berotasi pada porosnya atau statis. Akan tetapi, teori sains sekarang membuktikan bahwa matahari kira-kira memerlukan waktu 25 hari untuk menyelesaikan satu rotasi.

Padahal Allah sudah berfirman,

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Anbiyya: 33).

Kata ‘yasbahun’ dalam bahasa Arab menerangkan tentang pergerakan dari suatu benda. Bila membicarakan mengenai benda langit, artinya bahwa matahari dan bulan selain berevolusi, keduanya juga berotasi pada porosnya.

 

8. Tidak Ada Makhluk Yang Bisa Membuat Yang Sama Dengan AlQuran

Bukti kebenaran Alquran lainnya adalah hingga saat ini tidak ada yang bisa membuat kitab yang menyamai Alquran.

Allah memberikan tiga tantangan dalam  Al-Quran kepada manusia untuk membuat yang seperti Alquran.

Pertama, Allah menantang manusia untuk membuat satu kitab yang seperti Alquran.

Allah berfirman,

قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا

”Katakanlah, ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Alquran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain’.” (Al-Isra’:88).

Kedua, Allah menantang manusia untuk membuat 10 surat yang seperti Alquran.

Allah berFirman,

اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ ۗقُلْ فَأْتُوْا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهٖ مُفْتَرَيٰتٍ وَّادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

”Bahkan mereka mengatakan, ‘Muhammad telah membuat-buat Alquran itu’. Katakanlah, ‘Maka datangkanlah 10 surat seumpamanya dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.” (Hud:13).

Ketiga, Allah menantang untuk membuat satu surat yang seperti surat dalam Alquran.

Allah berfirman,

اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ ۗ قُلْ فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّثْلِهٖ وَادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

”Atau mereka mengatakan, ‘Muhammad membuat-buatnya’. Katakanlah, ‘Maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil selain Allah, jika kamu orang yang benar’.” (QS 10: 38).

Dalam ayat lainnya,

وَاِنۡ کُنۡتُمۡ فِىۡ رَيۡبٍ مِّمَّا نَزَّلۡنَا عَلٰى عَبۡدِنَا فَاۡتُوۡا بِسُوۡرَةٍ مِّنۡ مِّثۡلِهٖ

 وَادۡعُوۡا شُهَدَآءَكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ‏ ٢٣

فَاِنۡ لَّمۡ تَفۡعَلُوۡا وَلَنۡ تَفۡعَلُوۡا فَاتَّقُوۡا النَّارَ الَّتِىۡ وَقُوۡدُهَا النَّاسُ وَالۡحِجَارَةُ  ۖۚ اُعِدَّتۡ لِلۡكٰفِرِيۡنَ‏ ٢٤

 

”Dan jika kamu dalam keraguan tentang Alquran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami, buatlah satu surat yang semisal Alquran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar (23). Maka jika kamu tidak dapat membuat, dan pasti kamu tidak akan dapat membuat, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (24).” (QS 2: 23-24)

Demikianlah akhirnya bisa disimpulkan bahwa AlQuran itu adalah benar-benar wahyu Allah SWT yang diturunkan melalui Malaikat Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh manusia di dunia ini. Marilah kita pedomani AlQuran ni sebagai pegangan kita agar kita selamat di dunia dan akhirat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *